“Oleh sebab itu, kami menggagas satu tema atau inovasi transformasi kualitas dosen, yaitu SIMDosen ini, Sistem Informasi Mutu Dosen,”

Jakarta (ANTARA) – Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Universitas Pertahanan (LPMPP Unhan) menggagas transformasi kualitas dosen guna menuju world class defence university.

Menurut Sekretaris LPMPP Unhan Toro Djulianto, transformasi tersebut diperlukan karena dosen merupakan ujung tombak mewujudkan perguruan tinggi bidang pertahanan berbasis riset yang berdaya saing dan berstandar kelas dunia.

“Oleh sebab itu, kami menggagas satu tema atau inovasi transformasi kualitas dosen, yaitu SIMDosen ini, Sistem Informasi Mutu Dosen,” ujar Toro di Gedung Pusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemenhan, Jakarta, Kamis.

Selain itu, Toro mengatakan bahwa peningkatan kualitas dosen dilakukan dengan menerapkan kurikulum berbasis outcome-based education (OBE).

“Kurikulum OBE memungkinkan proses pembelajaran dirancang berdasarkan capaian kompetensi nyata, dan relevan dengan kebutuhan industri pertahanan,” ujarnya.

Terakhir, dia mengatakan bahwa transformasi kualitas dosen tetap memerlukan monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan. Adapun jumlah dosen Unhan dari berbagai jenjang berjumlah sekitar 578 orang.

“Transformasi ini bukan hanya berdampak pada dosen secara individu, melainkan juga pada ekosistem akademik secara keseluruhan,” katanya.

Ia melanjutkan, “Pembelajaran menjadi lebih kontekstual, kolaborasi global terbuka luas, dan riset strategis dalam bidang pertahanan semakin berkembang.”

Sementara itu, dia mengatakan bahwa gagasan tersebut akan diteruskan kepada Rektor Unhan, dan diharapkan dapat diterapkan pada Agustus 2025 sesuai dengan peraturan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Adapun gagasan tersebut merupakan proyek hasil dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II angkatan II tahun anggaran 2025.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.