Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komite II DPD RI sekaligus anggota DPD RI dari Provinsi Nusa Tenggara Timur Angelius Wake Kako menyebut Presiden Prabowo Subianto punya kemampuan diplomasi yang luar biasa.

Ia mengatakan salah satu contohnya adalah keberhasilan melobi Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menurunkan tarif impor barang Indonesia ke AS dari 31 persen menjadi 19 persen.

“Saya berpikir ini menunjukkan kemampuan diplomasi yang luar biasa dari Presiden Prabowo Subianto sehingga mampu menurunkan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen. Jadi, ada penurunan 13 persen,” kata Angelo dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Angelo menilai Presiden Trump cukup keras terhadap penetapan tarif impor di semua negara yang menggunakan produk Amerika Serikat (AS).

Dia mengakui bahwa sadar atau tidak, sebagian negara punya ketergantungan yang sangat tinggi terhadap produk-produk AS.

"Ini soal kemandirian nasional yang hampir semua negara belum terwujud sehingga ketergantungan produk impor khususnya dari AS itu tinggi," ujarnya.

Namun, kata Angelo, ketika Presiden Trump menetapkan tarif impor yang tinggi, tentu goncangan ekonomi akan datang dari negara-negara yang mengimpor produk dari AS.

"Pada saat bersamaan, Presiden Prabowo melakukan lobi dan negosiasi. Hasilnya adalah angka penurunan yang dahsyat, dari 32 ke 19 persen," kata Angelo.

Angelo mengatakan penurunan tarif impor AS kepada Indonesia sudah pasti akan membawa dampak ekonomi bagi Indonesia.

"Sudah pasti, harga barang yang semestinya naik apabila tarif 32 persen, minimum kali ini kenaikkan tidak seberapa karena hanya 19 persen," ujarnya.

Ke depan, menurut Angelo, harga barang yang sama di negara lain dengan di Indonesia tentu akan berbeda. Sebab tarif impor yang diberlakukan AS ke Indonesia itu berbeda.

“Kita bersyukur mendapat tarif yang rendah ketimbang masih tetap 32 persen,” ujarnya.

Angelo juga menyampaikan ada pesan penting dari gejolak tarif tersebut. Ia berpandangan persoalan tarif tersebut harus menjadi momentum untuk membangun kemandirian nasional, kedaulatan pangan, kedaulatan energi.

"Ini harus mulai berpikir mengurangi impor. Ketergantungan ke negara-negara lain harus kita kurangi demi membangun kemandirian nasional dan kedaulatan energi," ujar Angelo.

Angelo pun mengatakan program-program seperti kemandirian nasional, kemandirian energi saat ini sedang dikerjakan oleh pemerintah Presiden Prabowo.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.