Dalam 2 hari ini, Bapak Presiden melakukan kegiatan sangat-sangat produktif. Di Belgia, (Presiden) bertemu dengan tiga tokoh Uni Eropa dan Belgia, bertemu Presiden Komisi Eropa, kemudian bertemu Presiden Dewan Eropa, serta Raja Belgia
Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyebut lawatan luar negeri Presiden Prabowo Subianto di Belgia dan Prancis pada Minggu (13/7) dan Senin (14/7) menghasilkan beberapa capaian yang historis.
Capaian-capaian historis itu diantaranya rampungnya negosiasi perjanjian ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (I-EU CEPA) dan kehadiran Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan dari Indonesia pertama pada parade Hari Bastille di Paris, Prancis.
“Dalam 2 hari ini, Bapak Presiden melakukan kegiatan sangat-sangat produktif. Di Belgia, (Presiden) bertemu dengan tiga tokoh Uni Eropa dan Belgia, bertemu Presiden Komisi Eropa, kemudian bertemu Presiden Dewan Eropa, serta Raja Belgia,” kata Seskab Teddy menjawab pertanyaan wartawan sebelum meninggalkan Prancis di Bandar Udara Orly, Paris, Selasa waktu setempat.
Di Brussels, Presiden Prabowo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan tercapainya kesepakatan politik antara Indonesia dan Uni Eropa, yang merupakan tanda selesainya perundingan I-EU CEPA setelah negosiasi itu berlangsung selama kurang lebih 10 tahun. Jika perjanjian ekonomi komprehensif itu berlaku, tarif barang-barang yang diekspor Indonesia ke Uni Eropa menjadi nol persen.
“Dari sebelumnya ada yang 10 persen, 20 persen, sekarang menjadi nol. Dan itu kesepakatan yang sangat amat baik untuk investasi, industri, dan ekonomi,” ujar Seskab Teddy.
Seskab melanjutkan adanya perjanjian ekonomi komprehensif juga membuka pasar Uni Eropa yang terdiri atas 27 negara anggota dengan jumlah populasi mencapai kurang lebih 700 juta jiwa.
“Anda dapat bayangkan tentunya ini sangat baik, populasi Eropa sekitar 700 juta. Berarti ini membuka seluas-luasnya hubungan antara Indonesia dan Eropa di segala macam bidang,” sambung Teddy.
Sementara itu di Prancis, Indonesia juga mencetak sejarah baru sebagai tamu kehormatan dalam parade militer hari nasional Prancis Hari Bastille (Bastille Day). Teddy menyebut undangan khusus dari Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada pemimpin negara tidak terjadi setiap tahun, dan undangan tamu kehormatan yang ditujukan kepada Presiden Prabowo menunjukkan tingginya kepercayaan Prancis terhadap Indonesia.
“Anda dapat lihat dalam 10 tahun terakhir ada 2 kepala negara besar yang diundang. Tahun 2017 ada Presiden Trump, kemudian tahun 2023 ada Perdana Menteri Modi dari India. Tentunya ini kehormatan besar,” jelasnya.
Teddy menambahkan Indonesia juga mengirimkan kontingen TNI-nya, yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Patriot II, untuk berparade bersama pasukan Angkatan Bersenjata Prancis di Champs-Élysées, Paris, Senin. Menurut Seskab, aksi kontingen Satgas Patriot II Indonesia berparade itu mendapat penghormatan tinggi dari Presiden Macron dan para tamu undangan.
“Tentunya ini berarti Indonesia makin diperhitungkan dan sangat amat berpengaruh di dunia global,” kata Seskab Teddy.
Selepas menyaksikan langsung parade militer di Champs-Élysées, Presiden Prabowo lanjut dijamu santap malam privat di Istana Élysée oleh Presiden Macron.
Presiden Prabowo merampungkan lawatan luar negerinya di Paris, Selasa, dan meninggalkan Prancis, didampingi oleh Seskab Teddy.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.